Menggendong Mudah Komunitas Solo

Papa….gendong bayinya nih! – Waduh! ujar si Papa

Urusan gendong menggendong sudah maklum bagi seorang Ibu. Secara alami bayi ingin selalu merangkul ibunya dan ibu selalu ingin mendekap bayinya. Untuk itulah ilmu pergendongan bisa dikatakan penting. PENTING? – penting bagi ibu dan bapak

Gendongan, media bantu ibu

Penelitian memaparkan bahwa 70% orangtua sakit punggung dan bahu karena menggendong dengan tangan saja, tanpa media bantu. Media bantu saat ini sudah berbagai jenis mulai gendongan impor maupun lokal. Jenisnya berupa stretchy wrap, woven wrap, soft structured carrier, meitai, ring sling, pouch, podaegi – banyak sekali.

Kelas mini Solo

2016_1030_12404900-01

30 Oktober 2016, komunitas eksklusif pumping mama Indonesia cabang Solo berkumpul untuk berbagi pengalaman mengASIhi, suka duka menjadi mama perah dan belajar ilmu pergendongan. Orangtua bebas mencoba semua jenis gendongan yang ada. Para papa mencoba menggendong bayinya. Ternyata, sangat mudah! Papa menjadi sangat percaya diri untuk menggendong si bayi. Mama bahagia karena waktu “me time” lebih banyak.

2016_1030_11145000-01 2016_1030_11203800-01

Apa sih manfaat menggendong?

Berbagai manfaat menggendong yang didapatkan orangtua, yakni:

  • menjalin ikatan batin antara bayi dan orangtua
  • meningkatkan hormon oksitosin dan prolaktin
  • bayi tidur pulas dan jarang menangis
  • bayi lebih tenang meskipun kondisi sakit
  • tangan orangtua bebas bergerak
  • mengurangi stres pasca melahirkan
  • mengurangi resiko kematian mendadak pada bayi
  • mengurangi resiko kepala datar dan peyang

2016_1030_11223100-012016_1030_11320000-01

2016_1030_11532800-01 2016_1030_11543100-01 2016_1030_11584600-01

Ingin berbagi pengalaman menggendong? Silahkan berkunjung di Grup FB Indonesia Babywearing Club

2016_1030_11592200-01

Sampai berjumpa di kelas kota lainnya!

2016_1030_12253900-01

Indonesia Babywearing Club

Photo Credit : FB Group Indonesia Babywearing Club
Photo Credit : FB Group Indonesia Babywearing Club

Hallo world! Sekarang saya sudah tinggal di Indonesia! Sedang meniatkan menulis blog ini secara rutin, doakan bisa konsisten di hari Selasa, Jumat dan Minggu.

Sudahkah mama papa tahu, kita mempunyai komunitas gendongan di Indonesia? Perkenalkan “Indonesia Babywearing Club”. Komunitas Indonesia Babywearing Club ini beranggotakan mereka yang memiliki “keingintahuan” dalam memilih gendongan bayi yang nyaman bagi ibu dan ayah serta bayinya. Di sini mereka saling berbagi pengalaman dan bertanya mengenai apapun: review gendongan, cara pemakaian, jenis gendongan, tips dan saran menggendong bayi yang benar dan nyaman. Komunitas ini merencanakan adanya koleksi simpanan berbagai gendongan bayi sehingga anggota dan peserta dapat mencoba berbagai jenis gendongan bayi untuk memutuskan gendongan terbaik sesuai kebutuhan masing-masing. Koleksi berasal dari donasi perusahaan maupun koleksi pribadi anggota. Selain itu kegiatan/acara yang menarik untuk menambah pengetahuan anggota terkait gendong-menggendong anak dengan aman dan nyaman.

Khususnya mama papa baru yang ingin belajar dan mencari gendongan terbaik bagi mereka, mari bergabung di komunitas ini. Komunitas baru dengan anggota mencapai 1200 dan akan terus bertambah demi kebaikan bersama, demi kenyamanan bayi dan si penggendong.

Indonesia Babywearing Club terbentuk pada November 2015, setelah saya (founder) bertemu dan berbincang dengan pemilik perusahaan sekaligus konsultan gendongan di Thailand. Berawal dari pertemuan kecil ibu-ibu yang tertarik hal-hal gendongan, maka terbentuklah club tersebut. Beliaulah yang menyarankan untuk membentuk club seperti ini di Indonesia.

Sebagai awal kegiatan Indonesia Babywearing Club, direncanakan kopdar (kopi darat) perdana di bulan Oktober, 30, 2016. Dimana? Di Solo… berhubung sekarang saya tinggal di Solo, kota kecil di Jawa Tengah. Bagaimana dengan kota lain? Pasti ada, suatu saat (nunggu sponsor, xoxo)

Kopdar Indonesia Babywearing Club

Oiya!! Indonesia Babywearing Club sedang berlangsung YOGA Challange mulai 11 Oktober – 9 November 2016. Kenapa yoga? Banyak mama usai persalinan mengeluhkan berat badan mleber kanan kiri dan body yang semakin tak menarik. Kenapa sembari gendong bayi? Bayi sebagai teman yoga terbaik sekaligus dapat mengurangi kalori lebih banyak. Yuk sehat bersama kami di Indonesia Babywearing Club

Salam gendong!

Promotion Sneak Peak at Baby Expo 2015, Jakarta

IMBEX 2015
Photo Credit : IMBEX 2015

Hi mamas dan papas

Sebentar lagi event ibu dan bayi di Jakarta Convential Center segera berlangsung! Catat di kalender pada 27-29 November 2015. Pastinya semua vendor memberikan penawaran yang menarik kepada pengunjung. Beberapa vendor yang telah membagi informasi promosinya adalah:

  1. MAMAWAY Indonesia Booth D11
Photo Credit: Mamaway
Photo Credit: Mamaway

Skin seamless bra * Bamboo 3 in 1 pack * Dymoco 3 in 1 pack * Clothing Bottom (buy 1 get 1 free)
New arrival 2 for 20% off * Maternity belt 20% off * Pillow pack

    2. Bumwear (Tula Babycarrier) Booth B7

Photo Credit: Tula
Photo Credit: Tula

Mamas dan Papas bisa mencoba Tula pada event ini

Range soft structured carrier dari bayi lahir hingga balita

Harga mulai Rp 2.5 juta

   3.  Dialogue Indonesia Booth E11

Photo Credit: Dialogue
Photo Credit: Dialogue

Produk perlengkapan bayi mulai dari tas diaper, gendongan, selimut dll

Harga yang ditawarkan mulai Rp 50.000

   Informasi terkait vendor lainnya menyusul ya.. Thank you for waiting. See you there!

Woman Go Bald After Pregnancy?

Hello mommies!

Sepertinya hampir semua ibu mengalami kerontokan rambut usai kelahiran bayi. Rambut rontok disaat menyisir, keramas, atau bahkan disaat jemari tangan memainkan rambut. Sedikit? Banyak? atau bahkan mengerikan!

image

Selama kehamilan, hormon seluruh tubuh mengalami perubahan yang menyebabkan rambut tidak rontok atau jarang rontok karena rambut serta kuku lebih tebal dari biasanya. Sekitar 3 bulan kelahiran bayi, bersamaan hormon yang berubah untuk menyusuaikan ke kondisi awal, ibu meyadari bahwa banyak sekali rambut yang rontok. Wajar!

Mengerikan! Mungkin ratusan rambut rontok tiap harinya, tiap sudut rumah bertebaran rambut. Tanda – tanda kebotakan mulai terlihat, panik lah! Bayangkan saja, rambut rontok tersebut sebenarnya adalah rambut yang seharusnya rontok selama kehamilan 9 bulan. Alias mendadak dangdut rontok parah. Separah – parahnya rambut rontok setelah kehamilan tidak akan membuat ibu botak total, hanya terlihat area tipis yang diikuti rambut baru tumbuh (pendek, kaku, tidak indah sesuai keinginan xoxo). Lama – lama kerontokan rambut akan berkurang bahkan berhenti ketika hormon ibu sudah kembali normal, tapi kapan?!!

Kerontokan rambut mempengaruhi tingkat sensualitas wanita dan kepribadian. Rambut adalah aset yang perlu dijaga dan dirawat kan. Hingga 11 bulan usai kelahiran bayi saya mengalami kerontokan walaupun tidak separah kerontokan di awal 3 bulan. Terlihat beberapa bagian kulit kepala yang tipis, muncul rambut baru yang tidak serentak dan volume rambut makin menipis. Oleh karena itu saya mencari solusi untuk masalah kerontokan agar tidak berkepanjangan.

Beruntung saya bertemu dengan peneliti sebuah universitas di Bangkok, Thailand yang berkecimpung di area collagen. Kami pun mengobrol fungsi dan manfaat collagen bagi tubuh khususnya untuk rambut. Collagen diproduksi secara alami di dalam tubuh namun kuantitas berkurang seiring pertambahan usia, 50% collagen menurun setelah usia 18 tahun. Pantas saja diusia hampir kepala 3 ini, kulit terlihat kusam, cepat kering tidak elastis seperti dulu (tanda-tanda tua xoxo). Folikel (bagian kulit) yang memproduksi rambut dipengaruhi oleh collagen, elastin dan lemak jaringan. Collagen mempercepat perbaikan kulit kepala yang rusak, mempercepat pertumbuhan rambut dan menguatkan jaringan rambut.

Collagen yang saya konsumsi adalah protein murni yang diekstrak dari ikan laut perairan Amerika dicampur dengan ekstrak buah berries (yang lagi ngetrend di Bangkok) sebagai sumber antioksidan serta tambahan vitamin C untuk mempercepat kinerja si collagen. Pasar suplemen collagen di Thailand sudah menjamur dikarenakan orang Thailand sudah kritis dan paham akan kecantikan kulit. Nah mumpung di Bangkok, sayapun ikut mencoba suplemen collagen untuk membantu mengatasi masalah kerontokan rambut khususnya dan mempercantik kulit sebagai bonusnya.

Apakah collagen aman untuk ibu menyusui? YES, karena collagen sejenis protein aman dikonsumsi siapa saja.
Apakah collagen dari ikan aman untuk ibu yang alergi seafood? YES, beberapa rekan yang alergi seafood akut tidak merasakan tanda-tanda alergi setelah konsumsi. Melihat dari proses produksi suplemen collagen secara hidrolisis maka kurang dari 1% kemungkinan alergi.

Mommies bisa mencoba suplemen collagen ini via  milkingwithkai .Harganya jauh dari collagen di pasaran Indonesia. Murah banget!

image

Salam pumping dan salam cantik!

Sorry, Breastmilk Is Out Of Stock

image

Hai moms and dad!

Kurang beberapa hari sebelum 1 tahun, Kai sudah mencicipi susu formula (kambing organik) karena ASI sudah ludes dari freezer. Really sorry dear! Target 1 tahun eksklusif ASI tidak tercapai.

Kok bisa habis sih?

Saya kira semakin bertambah usia si bayi, kebutuhan minum ASI semakin sedikit. Hingga umur 11 bulan kai masih minum 600cc per hari. Banyak! Sedangkan disaat saya bekerja, hanya membawa oleh-oleh perahan 400-500cc.

Pasti malas pumping ya?

Saya selalu memilih tidur daripada terbangun memerah asi tengah malam. Otomatis sesi pumping berkurang. Terdengar egois, namun tubuh saya melemah bila kurang tidur bahkan lebih gampang sakit.

Kurang makan dan minum?

Untuk porsi harian, menu pokok alias nasi sebanyak 2 centong untuk 4 kali makan. Satu mangkuk sayur untuk sekali makan. 1 liter jus buah. Potongan buah segar. 3 liter air putih. 500cc susu. Berlapis-lapis roti keju/mayo/tuna/jam/coklat. Ditambah ngeteh, ngopi, ice krim, coklat batangan, yogurt.
Itu menu wajib saya, selalu stok di lemari es.
Kenapa ASIP masih sedikit?!

Stress?

Kadang, stress sangat menurunkan hasil perahan. Memang mudah mengatakan “don’t be stress and keep happy”. What?!! Bagaimana bila rekan kerja tidak membayar tunggakan ribuan dollar? – contohnya sih begitu.

Kehadiran suami?

Beruntung mommies yang selalu berada di dekat suami. Bisa minta pijit oksitosin, membelikan makanan kesukaan, membuat hati gembira hanya memandang matanya (cieh cieh). Bagi saya, kehadiran suami secara fisik bisa dihitung jari. Mungkin itu salah satu faktornya.

Sugesti ibu?

Saat masa cuti saya habis, sempat berucap ASI full hingga satu tahun saja sudah bagus. Mengingat kondisi yang berjauhan dari bayi dan belum terbayang hidup bersama di perantauan tanpa asisten. Serba kebetulan, mendekati satu tahun stok ASIP menghilang!!!

Kondisi bayi?

Masa itu baby Kai diare lebih dari seminggu , diare menghitam, demam konsisten, tak mau makan. Otomatis kebutuhan ASIP menjadi tinggi. Karena merasa sakit, baby K selalu minta gendongan. Walau saya pakai freemie yang tertutup baju tetap saja baby K cemburu! semua kabel pompa tercabuti.

Semangat buat semua mama yang melewati masa-masa sulit dimana simpanan ASIP menipis atau bahkan lenyap dari freezer. Power pumping adalah solusi terbaik. Dukungan seluruh keluarga ikut andil menyemangati mama agar tetap selalu bahagia.

Salam pumping dimanapun!

Three Ziplock Breastmilk Bag – Review

Halo moms!

Bagi mama pekerja, membawa kantong asi (plastik) dirasa lebih efektif daripada botol kaca. Hemat tempat dan mungkin disimpan dalam satu coolerbag bersama pompa asi, hal yang selalu saya lakukan.

Kali ini saya ingin mengupas informasi kantong asi buatan Thailand. Bulan lalu saya diundang perusahaan ternama yang memproduksi plastik khusus kondisi beku (frozen plastic) dengan merek SUNMUM. Mereka tertarik tulisan saya saat mereview kantong asi merek lain. Ini dia penampakan kantong asi tersebut.

image
Photo Credit : Milking With Kai

Kantong asi ini mempunyai 3 ziplock yang mampu menjaga asi dari kebocoran pengunci plastik. Kapasitas 250ml, mampu berdiri saat diisi asi dengan kapasitas maksimal. Bahan plastik sama seperti bahan kantong asi LANSINOH (udah tahu kan merek ini?). Food grade sehingga bisa digunakan untuk menyimpan puri/makanan bayi. Plastik tahan -20°C dengan masa kadaluarsa tak terhingga.

Kantong SUNMUM cocok banget buat momy oversupplier sehingga tak khawatir menyimpan asi hingga 6bulan. Asi bisa disimpan tanpa dibuang-buang. Waduh, donasikan saja daripada dibuang asinya mom!

Perusahaan pun mendapatkan sertifikat sebagai kualitas kantong asi terbaik di Asia dan Thailand tahun 2014. Tes kebocoran, ketahanan plastik, kontaminasi dilakukan perusahaan ini. Teknologi yang digunakan juga dipaparkan saat diskusi. Kebetulan basic saya food technologist sehingga paham teknologi tersebut. Saya sebagai konsumen merasa aman menggunakan kantong asi SUNMUM.

Harga? Karena kantong asi sekali pakai, kadang membebani budget mommy. Melihat dari kualitas dan harga pasaran 55baht alias Rp 22.000, saya rasa sangat murah. Hingga saat ini saya masih memakai kantong asi SUNMUM, puas karena tidak bocor setelah dicairkan dari freezer.

Happy pumping! Happy breastfeeding!

PS: special buat momy yang ingin mencoba kantong asi ini, #sudah ready di Indonesia loh

Kai, Welcome into the Human Community

17 Oktober 2014

8pm ~

Usai jalan-jalan dari supermarket, muncul bercak darah dan pergi ke Rumah Sakit (RS). Ternyata pembukaan 1 dan flek darah sudah keluar ke-4 kalinya. Akhirnya pulang ke rumah.

18 Oktober 2014

Melahirkan Baby K

2am ~

Haus dan gerah padahal exhaust dan kipas menyala. Gumpalan lendir putih terlihat. Asyik, tanda-tanda kelahiran, pikirku. Sebentar lagi aku akan sering pipis, secara teori.

3am ~

Teori sering pipis gagal, namun merasakan kesemutan di area pinggul. Okey, aku catat intensitasnya per menit sesuai teori. Tak bisa tidur karena antusias dengan “kontraksi” yang diprediksikan terjadi semakin dekat. Tik-Tok-Tik-Tok…..Aha! merasakan mulas-mulas.

4am ~

Ternyata rasa mulas untuk ke WC! bukan mulas kontraksi. Prediksi kontraksi gagal lagi. Kok belum kencang-kencang di bagian perut ya.

6 am ~

Wuaaaaaaaa!! kesemutan semakin sering. Bangunin Ayah, “mandi dong, ayuk siap-siap ke RS”

8 am ~

Tiba di IGD lalu suster cek kondisi badan termasuk cek jalan lahir. Sudah pembukaan 5. Yes! Cek darah lalu jalan-jalan dulu (biar pembukaan lanjutan lebih cepat). “Mbak kok belum teriak-teriak sakit?” tanya suster — “Ada yang seperti itu ya bu?” timpal saya. “Yuuuk mbak, naik kursi roda saja, kita pilih kamar yang Mbak suka” ajak suster — “Okey bu, biar tampil seperti ibu-ibu kekinian hendak melahirkan ya”

11 am ~

Dokter masuk ke kamar. “Sudah kencang-kencang?” — “Belum dok, kesemutan serta rasa panas di pinggul”. Akhirnya dokter keluar kamar untuk membantu proses kelahiran pasien sebelum saya. Harap antri HEHEHEHE. Beberapa menit kemudian, Si dokter masuk kamar “Saya cek ya” — Pembukaan 8. “Kenapa tidak kesakitan?” –“Harus ya dok?” pertanyaan bego saya. Akhirnya calon ibu ini didorong ke ruang persalinan.

12pm ~

Suster menunggu, dokter tak ada. Terdengar teriakan dan raungan pasien sebelah. Ternyata dia sudah pembukaan 8. Saya semakin galau, karena diPHPin dokter. Sesekali suster menanyakan “Mbak sudah kenceng-kenceng sakit?” — “Duh! belum kenceng bu” jawab saya. Semakin galau dengan posisi berbaring terlentang di kasur persalinan yang tak nyaman, sakit punggung lah!.

13.30pm ~

Sensitif karena dokter belum datang dan meminta suami memasang video di kepala. Toh sebentar lagi saya melahirkan. Akhirnya dokter cek perut saya, wah belum kencang!. “Ayo suster dilatih mengejan” — “Mengejan bagaimana dok?!” tambah bego saja pertanyaan saya. — “Seperti berak kesusahan itu loh”. Nih, bagian susah dalam proses melahirkan.

Lalu dokter memutuskan untuk INDUKSI. Beberapa menit baru terasa Wuaaaaa!! ini toh namanya kontraksi. Menangis.

14pm ~

Oeeeeekkk Oeeeekkk Oeeeekkkkk… Lahirlah baby K dengan selamat dan lega rasanya menjadi Ibu. Welcome into the human community, baby K, mama papa love you!

Review : Freemie, Pumping Everywhere

FreemieHai Mama!!

Saatnya mengupas tuntas tentang FREEMIE sebagai koleksi baru saya. Kekhawatiran muncul saat stok ASIP menipis dan kapasitas kerja semakin meningkat sehingga kurang efektif bila tetap memompa dengan alat manual. Lima bulan saya tetap bandel mempertahankan untuk memompa manual, selain menghemat biaya dan kerjaan masih longgar.

Melanjutkan cerita sebelumnya, Freemie dikirim dari Singapore dan langsung saya coba. Sengaja saya memesan Duluxe cup set karena sudah mempunya electric pump Spectra 9S. Tak perlu dimodifikasi alat bawaan dari Freemie, langsung sambung dari selang dan Spectra connector. Buz Buz Buz dimulai dengan level 4 Spectra hingga level 7. Hasil pompa Freemie sama dengan Spectra hanya memerlukan waktu lebih lama. Misal dengan level 7, saya memperoleh 120cc dalam waktu 20 menit untuk Freemie dan 15 menit untuk Spectra 9S.

Sampai saat ini saya puas menggunakan Freemie, good value, masih ada pump dengan harga lebih mahal. Sayang Freemie belum ada di Indonesia. Eeh sekarang sudah bisa di beli di Freemie Indonesia sebagai reseller resmi. Good luck Mama! Dengan yakin, saya merekomendasikan Freemie untuk semua mama khususnya mama pekerja. Ayo pompa sekuat baja, haram mundur!

PRO Freemie

  • Pompa kemanapun bunda pergi
  • Tak perlu cover
  • Sangat cocok untuk kondisi darurat

Cons Freemie

  • Tersedia connection kits yang dijual terpisah untuk Ameda, Medela, Avent, Spectra, Unimom (tipe tertentu)
  • BOOMbatis bila dipakai dibalik baju yang ketat
  • Tidak bisa menguras habis ASI seperti pompa elektrik lainnya, diperlukan hand massage untuk mengosongkan payudara

Pump Anywhere, FREEMIE Hands Free

Kai 5 bulan,

Stok ASIP mulai menipis dan waktu kerja semakin padat. Deg deg-an dong karena target jangka pendek adalah eksklusif 6 bulan. Sampai saat ini saya memakai pompa manual dan harus mencari alternatif pompa ASI yang praktis (hemat waktu) alias pompa elektrik. Double electric breast pump yang saya cari. Setelah survey harga, bentuk dan kepraktisan alat, pilihan saya jatuh pada FREEMIE, pompa ASI berbentuk cup dan bekerja di balik baju kita. Voilaaaaaa, cerdas!.

Photo Credit : Google Images
Photo Credit : Google Images

Alasan..selalu alasan untuk membeli produk ini, karena saya tidak mau lagi pumping di Toilet! jika waktu sempit saya usahakan untuk pumping di toilet kering yang sepi (lantai 7 dan jarang digunakan). Nursing cover???  hmmm bagaimana bisa relax? melakukan ritual pumping ketika beberapa mata memandang aneh dan terdengar buzz buzz dari manual pump saya. Kadang tebal muka kadang mengalah (meluncur ke toilet) demi kenyamanan mereka.

Alasan ke-dua adalah kenyamanan saat travelling. Bandara LCC Bangkok minim fasilitas untuk nursing, dan toilet tujuan akhirnya. Kerepotan muncul ketika tempo pumping di dalam pesawat. Iya kalau sebelah saya, seorang wanita, lebih tenggang rasa dan paham akan kebutuhan pumping. Mungkin meminta tempat duduk pramugari cara yang tepat, namun belum pernah saya coba. Kenyamanan selama 20 menit pumping dengan pompa manual itu yang diutamakan.

Usut diusut produk ini belum offline terjual di Supermall Bangkok, hanya terjual online. Bingung memahami tulisan Thailand di salah satu online babyshop, saya memutuskan untuk bertanya ke official fanspage FREEMIE Singapore.

Freemie Facebook

Yes beruntung, saat itu ada Baby Fair di Takashimaya Singapore mulai 18-29 Maret 2015. Meluncurlah ke TKP dengan harapan mendapat harga khusus. Selain di baby fair ini, secara resmi FREEMIE menghiasi rak-rak MOTHERCARE.

Baby FairBagaimana dengan harga?? Berikut harga khusus dari Freemie dan sudah dibandingkan dengan Olshop Bangkok – Lebih murah!

– Freemie freedom duluxe set dijual $299

– Freemie equality duluxe set dijual $119

– Freemie collection cups set dijual $149

Mahal? Masih ada yang lebih mahal dari produk ini dan dijual di Indonesia. Yuhuuuuu senangnya ketika Freemie akan mendarat ke Bangkok dan pastinya akan saya review di post selanjutnya. Happy pumping.

Introduce Me, A Milkmam

Halo bunda-bunda, masih bercerita tentang air susu yak. Lama-lama blog ini bau air susu deh 🙂

Awal cerita ini bermula dari pertanyaan teman-teman terkait pengiriman ASIP Kai. Umumnya mereka berpisah dalam satu kota dengan bayi sehingga tidak repot dalam stok dan pengiriman ASIP. Sempat saya menonton tayangan televisi terkait jasa pengiriman ASI di Jakarta contohnya JESIKA (layanan JNE), PONG ASI, KURIR ASI, AMURA. Waaaahhh beruntungnya BUSUI pekerja di wilayah tersebut, dengan jasa kirim yang tergolong murah dibanding konsumsi SUFOR (susu formula) maka tak ada hambatan atau kekhawatiran : bayi tidak meminum ASI.

Nah, bagaimana BUSUI pekerja yang terpisah pulau??

Seorang bunda bercerita pengalamanya saat terpisah dengan bayi karena dinas luar pulau. Beliau mengirimkan ASIP melalui cargo maskapai penerbangan. Tentunya ASIP dikemas khusus supaya selamat sampai tujuan. HIHIHI layanan prima bagi si bayi.

Nah, bagaimana BUSUI pekerja yang terpisah negara??

Okelah, ini cerita saya yang diperkirakan tinggal di Bangkok hingga akhir 2015. Bayi masih di Solo bersama orangtua saya. Tepat dua bulan usia Kai, saya berpamitan ke Bangkok dengan menitipkan stok ASIP sebanyak 4 Liter. Waktu itu produksi ASI berkisar 50-80ml sekali perah. Hari demi hari Kai menunjukkan peningkatan konsumsi air susu. Mengingat stok ASIP sudah menipis, diaturlah jadwal hantar ASIP. Mulai saat itu resmi sudah panggilan “MILKMAM” saya sandang, mama perah penghantar air susu antar negara. Ehem!!

Seorang Milkman ataupun Milkmam pasti membawa peralatan untuk memastikan konsumen puas atas layanan mereka. Baca : konsumen langganan saya bagaikan Raja. Si raja kecil Kai, tidur nyenyak di box atau bercanda di kursi goyang sembari menunggu air susunya datang. Beginilah peralatan Milkmam sebelum perjalanan..

Siapkan ziplock untuk mengemas kantong ASIP. Ukuran disesuaikan

ASIP KAI

Siapkan blue gel secukupnya. Tergantung lama penerbangan. Contoh dibawah, blue gel berbentuk hewan lucu. Lihat petunjuk kemasan blue gel terkait daya tahan blue gel.

Cute Blue Gel

Siapkan coolerbox atau sterofoam untuk mengemas ASIP apabila berniat menggunakan koper bagasi. Tambahkan sponge atau kain di keliling luar coolerbox sebagai peredam.

Cooler Luggage

Gunakan coolerbox ukuran kabin jika berniat on board, untuk menyimpan ASI dan blue ice.

Coolerbox ukuran kabin

Dengan penanganan seperti diatas, bunda tak perlu kuatir jika melakukan penerbangan selama 12 jam sembari membawa ASIP. ASI datang bayi riang!

Happy delivery bunda!