Tag Archives: breastfeeding

Sorry, Breastmilk Is Out Of Stock

image

Hai moms and dad!

Kurang beberapa hari sebelum 1 tahun, Kai sudah mencicipi susu formula (kambing organik) karena ASI sudah ludes dari freezer. Really sorry dear! Target 1 tahun eksklusif ASI tidak tercapai.

Kok bisa habis sih?

Saya kira semakin bertambah usia si bayi, kebutuhan minum ASI semakin sedikit. Hingga umur 11 bulan kai masih minum 600cc per hari. Banyak! Sedangkan disaat saya bekerja, hanya membawa oleh-oleh perahan 400-500cc.

Pasti malas pumping ya?

Saya selalu memilih tidur daripada terbangun memerah asi tengah malam. Otomatis sesi pumping berkurang. Terdengar egois, namun tubuh saya melemah bila kurang tidur bahkan lebih gampang sakit.

Kurang makan dan minum?

Untuk porsi harian, menu pokok alias nasi sebanyak 2 centong untuk 4 kali makan. Satu mangkuk sayur untuk sekali makan. 1 liter jus buah. Potongan buah segar. 3 liter air putih. 500cc susu. Berlapis-lapis roti keju/mayo/tuna/jam/coklat. Ditambah ngeteh, ngopi, ice krim, coklat batangan, yogurt.
Itu menu wajib saya, selalu stok di lemari es.
Kenapa ASIP masih sedikit?!

Stress?

Kadang, stress sangat menurunkan hasil perahan. Memang mudah mengatakan “don’t be stress and keep happy”. What?!! Bagaimana bila rekan kerja tidak membayar tunggakan ribuan dollar? – contohnya sih begitu.

Kehadiran suami?

Beruntung mommies yang selalu berada di dekat suami. Bisa minta pijit oksitosin, membelikan makanan kesukaan, membuat hati gembira hanya memandang matanya (cieh cieh). Bagi saya, kehadiran suami secara fisik bisa dihitung jari. Mungkin itu salah satu faktornya.

Sugesti ibu?

Saat masa cuti saya habis, sempat berucap ASI full hingga satu tahun saja sudah bagus. Mengingat kondisi yang berjauhan dari bayi dan belum terbayang hidup bersama di perantauan tanpa asisten. Serba kebetulan, mendekati satu tahun stok ASIP menghilang!!!

Kondisi bayi?

Masa itu baby Kai diare lebih dari seminggu , diare menghitam, demam konsisten, tak mau makan. Otomatis kebutuhan ASIP menjadi tinggi. Karena merasa sakit, baby K selalu minta gendongan. Walau saya pakai freemie yang tertutup baju tetap saja baby K cemburu! semua kabel pompa tercabuti.

Semangat buat semua mama yang melewati masa-masa sulit dimana simpanan ASIP menipis atau bahkan lenyap dari freezer. Power pumping adalah solusi terbaik. Dukungan seluruh keluarga ikut andil menyemangati mama agar tetap selalu bahagia.

Salam pumping dimanapun!

Milk Travelling With Sriwijaya Air #Part 2

Hello Bunda… terimakasih sudah berkunjung lagi

Melanjutkan cerita pertama, apakah saya mendapat jawaban yang memuaskan dari pihak SRIWIJAYA? Well..

Selama perjalanan ke DMK, saya melakukan protes via twitter dan facebook. Bagaimana jawaban mereka? BIAS. Masih kecewa, saya menelepon kantor pusat Solo, terhubung dengan kepala cabang untuk memprotes perilaku groundstaff. PERTAMA, beliau tidak mengetahui nama groundstaff yang menangani check in saya. KEDUA, beliau tidak mendengar tentang kejadian “membawa ASIP dalam kabin”. Saat itu saya meminta beliau untuk melakukan cross-check dan ingin bertemu beliau sesampainya di Solo.

Tak hanya itu, saya mengirimkan email ke pelayanan Angkutan Udara Soe-Ta angud.otban1@gmail.com perihal buruknya pelayanan pindah bagasi. Sudah 3x mendapat pengalaman jelek, seperti roda koper copot, handling koper patah dan coolerbox retak. TERJAWAB? Uuuh…Tak ada email masuk dari akhir Desember hingga akhir Januari.

Bertemu kepala cabang…

MAAF.. KAMI PIHAK SRIWIJAYA MEMOHON MAAF DAN APA KONSEKUENSINYA?

Benar bahwa groundstaff adalah rent staff dan Sriwijaya bertanggungjawab atas itu.

Ganti rugi? Bukan dalam bentuk uang, saya menuntut adanya aturan tertulis di meja check in terkait “baby food termasuk ASI (Air Susu Ibu)” dalam kabin. Anggap saja meningkatkan image SRIWIJAYA sebagai maskapai baby friendly.

Tawaran untuk terbang kembali bersama SRIWIJAYA? TIDAK

Begitulah cerita travelling saya dengan membawa ASIP. Apakah bunda memiliki pengalaman yang sama?? Yuk ceritakan

Happy Milking In The New Year 2015

Happy New Year

Hay people ! Wishing you a great time in the New Year 2015.

Regards from My Mom at KLIA2. Yes she had a flight DMK-KUL just for delivering the milk. Setelah berpisah 18 hari, akhirnya bisa ijin untuk pulang ke Indonesia dan tepat perjalanan tengah malam tahun baru 2015 (only that day for reasonable ticket). Kali ini tidak hanya membawa ASIP (Air Susu Ibu Perah) ke dalam kabin namun membawa 20L ASIP menggunakan koper paling besar. Bagaimana caranya?

  • Sediakan sterofoam atau coolerbox paling ringan. Pilih ukuran lebih 5L. Estimasi ruang untuk menempatkan kantung ASIP dan blue gel
  • Sediakan banyak blue gel, snow pack atau thermo liquid
  • Ziplock untuk mengemas kantong ASIP
  • Isolasi semua bagian tutup sterofoam
  • Sediakan sponge atau bantalan pinggir koper untuk menahan sterofoam agar tidak goyang

Jujur saja untuk membawa ASIP hampir 20L, tak muat masuk ke dalam koper tersebut. Maka paniklah saat packing, karena perjalanan mommy 12jam termasuk masa transit. Wait!!! not only 12 hours but 1 year!! HAHAHA. Ini penampakan koper ASIP.. (AAAAKKKK checkin staff Thai Air Asia lupa nempelin stiker FRAGILE)

Koper ASIP

January 1st, 2015 — KLIA2

TRANSIT TIME…. di Indonesian cafe Bumbu Desa untuk beristirahat dan mengisi perut.    Syukurlah staff cafe mengijinkan ASIP stok coolerbag untuk disimpan di freezer mereka. TIPS : jangan sungkan untuk meminta menitipkan ASIP di freezer cafe, pesawat atau manapun.

Sooo.. hoping for 2015? Short words : just hope, everything in my luggage still frozen untill destination.

Happy breasfeeding mommies.. Kisses from Kai

Milk Travelling With Sriwijaya Air

SRIWIJAYA AIR

HOHOHO Pernahkah mendapat pengalaman berkesan dari penerbangan pertama bunda? Yup ini penerbangan pertama saya menggunakan Sriwijaya Air dengan membawa ASIP. (Air Susu Ibu Perah). Pertengahan Desember saya melakukan perjalanan SOC-CGK lalu CGK-DMK. Saat check in di SOC berlangsung, saya ditegur ground staff untuk menyimpan cooler box kapasitas 5L ke dalam bagasi pesawat dan memang aturan Sriwijaya Air hanya memperbolehkan membawa 1 tentengan berkapasitas 5kg ke dalam kabin. Perdebatan pun mulai…

  • Saya pernah membawa ASIP dengan maskapai Garuda Indonesia, Scoot, Tigerways dan Air Asia. Tidak ada satu pun dari groundstaff melarang saya membawa ASIP dalam kabin.
  • ASIP selalu lolos saat security check di bandara Bangkok, Singapore, Jakarta.
  • Menurut aturan SKEP/43/III/2007 – Tentang Penanganan Liquid Aerosol Gel dalam Penerbangan. Pasal 3 ayat 2 yang tertulis :

Persyaratan Cairan, Aerosol, dan Gel (Liquids, Aerosols and Gels) sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) tidak berlaku untuk :
a. obat-obatan medis;
b. makanan / minuman / susu bayi ; dan
c. makanan / minuman penumpang untuk program diet khusus

  • Groundstaff tidak mengecek isi coolerbox saya. Isi coolerbox adalah blue gel dan ASIP dalam kondisi beku.

Akhirnyaaa groundstaff menghubungi bagian security, apakah ASI boleh dibawa ke kabin? Jawaban security  “ASI termasuk liquid sehingga dimasukkan ke bagasi”

Okay! debat pertama pun diakhiri dengan membungkus coolerbox dengan plastik  dan masuk dalam bagasi. Berhenti sampai disitu?? — TIDAK

Saya tetap menanyakan kepada groundstaff saat boarding check. Jawabanya? SAMA. Bagaimana jika terjadi kerusakan pada coolerbox dan isinya? Jawaban groundstaff “Ibu bisa melaporkanya ke pusat”.

Soekarno-Hatta Airport Belt 4, Jakarta

Seperti saya duga, coolerbox retak beberapa bagian dan blue ice sudah berubah lembek alias mencair. Alasan itulah yang saya khawatirkan jika transit di bandara Soe-Ta, penanganan pemindahan barang bagasi yang kurang baik. Padahal penerbangan lanjutan saya adalah DMK dengan lama perjalanan 3 jam. Melapor bagian pusat? tidak sempat! yang bisa dilakukan adalah menanyakan pertanggungjawaban mereka via media sosial.

Twitter Sriwijaya

Apakah pihak Sriwijaya akan bertanggung jawab??

Tunggu cerita lanjutanya ya bunda.. Coming soon!

CAMERA Senjata Mama Perah Baru

Hello stranger..

It’s great to see you all here, reading my first post. Thanks!

Bicara tentang bunda pekerja, berapa lama bunda berpisah dengan bayi? hitungan jam? hari? minggu? bulan? Duh! jangan sampai nyebut tahun!. Pasti bunda tetap memberikan minuman terbaik buat buah hati yakni ASIP (Air Susu Ibu Perah). Terlebih working mom without carrying babby senjata utama pastinya pompa, kantong ASI dan tas pendingin.

Predikat mama perah disandang ketika baby Kai berusia < 1 bulan. Alasan belajar hidup di negara Gajah Putih alias Thailand, mau tak mau memakai produk buatan Thailand, salah satunya CAMERA. Ini penampakan air susu dalam kantong CAMERA.

Camera Breast Milk Storage Bag

Harga 96 Baht setara Rp 36.500 isi 20 kantong dikemas dalam box berbahasa Thailand dan Inggris yang ringkas serta dicantumkan cara penyimpanan ASIP beserta suhu, cara mencairkan ASIP, cara penggunaan kantong CAMERA dan standar kebutuhan minum ASI sesuai umur bayi. Terjangkau dan praktis dibawa kemana pun pergi.

Umur simpan ASIP berdasarkan suhu :

  • Suhu ruang (25’C) bertahan 4-6 jam
  • Suhu 19-22’C bertahan 10 jam
  • Suhu 15’C bertahan 24 jam
  • Suhu refrigerator (0-4’C) bertahan 8 hari
  • Suhu freezer kulkas 1 pintu bertahan 2 minggu
  • Suhu freezer kulkas 2 pintu bertahan 4-6 bulan
  • Deep freezer bersuhu – 19’C bertahan lebih dari 6 bulan

Kebutuhan ASIP berdasarkan umur bayi:

  • bayi lahir – 2 bulan berkisar 2-5 oz
  • umur 2 – 4 bulan berkisar 4-6 oz
  • umur 4 – 6 bulan berkisar 5-7 oz

Terlihat dari gambar, terdapat kolom tanggal, waktu dan jumlah ASIP saat diperah. Kantong tidak berdiri tegak dikarenakan jenis plastik yg lebih tipis. Maksimal kapasitas ASIP sekitar 180 cc namun bila diisi 250 cc tak jadi soal karena kantong CAMERA punya space lebih panjang. Saat disimpan dalam freezer otomatis berbentuk tipis dan rata. Freezer kulkas 1 pintu memuat 45 kantong CAMERA plus snow packs disekitarnya. Lumayan untuk baby Kai.. stok 1 minggu aman!

Ayo bunda semangat ASI !